Porche turbocharger - mulai dari generasi awal yang dibuat di tahun 1957, mobil porche 718 memperoleh banyak sekali pujian karena responsivitas mesinnya, bahkan setelah mobil balap tersebut berubah dan menjelma menjadi cayman and boxer yang merupakan versi mobil yang digunakan bukan unuk ajang balap, pujian pujian itu tetap saja melekat padanya.
Meskipun porche adalah kendaraan dengan mesin belakang paling canggih di kelasnya, namun sayang para penggemar dari mobil sport porche ini masih sedikit merasakan adanya gejala lag pada mesin turbo nya. Perlu waktu beberapa detik untuk merasakan lonjakan tenaga dari mesin sejak pedal gas di injak penuh.
Hal ini dikarenakan adanya perbedaan atau jeda waktu sebab turbin inlet mesin turbo ini memerlukan waktu untuk berputar dan menghisap udara masuk kedalam kompressor. Dan belum lagi kompressor juga memerlukan jeda waktu lagi untuk memasok udara segar kedalam ruang bakar. Dan setelah beberapa lama waktu yang dilalui oleh Porche untuk melakukan perbaikan geometri dari perangkat turbo mereka, barulah pada generasi terbaru dari Porche yakni 718 S dan 911 baik versi cayman ( covertible ) maupun versi boxer ( coupe ) nya mampu membuat tendangan tenaga mesin bisa dirasakan semenjak rpm mesin berada di putaran bawah.
Kuncinya ada pada sistem celah sempit yang dibuat sedemikian rupa, dimana saat bilah baling baling yang bertugas menghisap udara segar masuk kedalam roda inlet membuka serta menutup secara mekanis, saat mobil sedang melaju di putaran mesin rendah, posisi dari bilah tadi akan berubah posisinya sehingga seakan akan hampir tertutup. Dengan begitu terciptakah sebuah jalur sempit yang sangat efektif untuk mendorong aliran udara mengalir lebih cepat. Dengan derasnya aliran udara meskipun mesin berada di rpm rendah inilah yang membuat tenaga mesin Porche semakin nendang.
Jika anda sulit mencerna penjelasan diatas, buatlah pengandaian debit air yang mengalir dari keran melalui selang saat anda menyiram bunga. Disaat aliran air ini rendah kemudian anda tutup sebagian dari ujung selang akan membuat semprotan air didalam selang menjadi deras, walaupun sebenarnya volume air yang mengalir didalam selang tidak bertambah namun alirannya semakin kencang.
Beberapa sensor pengaturan terlihat seperti nomor dua pada gambar diatas yang bentuknya mirip dengan antena diantara saluran inlet ( 3 ) dan saluran kompresi ( 4 ). Sensor yang mirip dengan antena tersebut akan bekerja secara simultan untuk menyesuaikan posisi dari bilah baling baling sampai dengan 10 kali per detiknya.
Sebenarnya teknologi ini sudah banyak di aplikasikan kedalam mesin turbocharger berbahan bakar diesel. Nah para insinyur yang ada di pabrikan high performance sport car SUV dan sedan yang berada di stuttgart jerman sana hanya melakukan sedikit modifikasi untuk penyempurnaan, lalu kemudian menyematkan mesin turbo ini kedalam porche 718 S dan 911 2017.
Perlu anda tahu juga bahwa saat ini tren dunia untuk industri otomotif ialah mengaplikasikan mesin turbo kedalam mobil ber kapasitas mesin kecil. Tujuan dari hal ini ialah untuk efisiensi penggunaan bahan bakar seminim mungkin tanpa mengorbankan tenaga mesin dan yang pasti adalah emisi gas buang menjadi rendah. Di indonesia sendiri tren seperti ini dipelopori oleh mobil Ford New Fiesta 2014 dengan mesin Ecoboost berkapasitas 1000cc buatan inggris.
0 comments:
Post a Comment